Senin, 22 Juni 2015

UNTUKMU (DALAM DEKAP TUHAN)


 jika saja waktu itu tak datang,
mungkin saja hari ini aku bisa memelukmu,
mencium keningmu,
serta memanjakanmu seperti di bungsu.
Rupanya Allah lebih menyayangimu, duhai mungilku.

masih melekat jelas memory dimana engkau terlahir,
07 april 2002.
 pukul tiga pagi tubuh mungilmu keluar dari perut ibu
 aku mencintaimu kala itu,sungguh.
namun, semua berbeda kala bungsu terlahir didunia
aku dibedakan,tak.lahi sama seperti sebelumnya.
aku membencimu kala itu.

setengah jam sebelum magrib,17 april 2012
kau berpamitan untuk.menunaikan tugasmu sebagai seorang muslim
usiamu masih belia, tapi kau telah paham ajaranNya
sayang, sore itu terakhir kalinya kami.melihatmu tersenyum,sayang.
kerudung coklat,busana biru tosca,engantarkanmu menghadapnya
seusai sholat magrib.

kini,aku merindukanmu.
menyesal telah membencimu
menyesal mengabaikan permintaan terakhirmu, menemanimu beribadah.
aku menyesal,sayang.
sungguh!
memory tentangmu akan selaku kuingat,hinga akhir hayat.
aku,kami dan semua yang memcintaimu masih tetap mencintaimu.
bahkan merindukanmu.
duhai sayang, tenanglah engkau disisiNya
damailah dalam dekapnyaNya
karena Allah lebih menyayangimu.

kaohsiung city,220615
23:29


Tidak ada komentar:

Posting Komentar