Minggu, 25 Oktober 2015

KARTU KERE(N)😕😕😕



 KTKLN, kartu tenaga kerja luar negeri. Eh, mungkin lebih tepatnya KARTU TANDA KEREN LANGSUNG NGERET (*meras), entahlah.
Aku selalu bertanya-tanya pada diriku sendiri, kenapa ada KTKLN? loh, kan gak ada fungsi kan ya, kenapa harus dibuat. Ada pengalaman kecut saya tentang KTKLN. 😅

KAMIS, 28 MEI 2015.
saya  terbang ✈ dari kaohsiung city ke taipei, kemudian dari taipei ke jakarta. Bayangkan berapa jam perjalannnya. Tapi masih ok saja, karena di bandara jakarta saya sudah membuat janji dengan teman yang sama- sama cuti pada tanggal itu. Kami tinggal di LAMPUNG, karena jarak yang tidak dekat dan waktu yang  kurang dari cukup, bayangkan setrlah tiga tahun tidak berjumpa dengan keluarga, hanya mendapat ijin cuti  dua minggu. Oh Tuhan, fabiyyi'alairrabbikumatukadziban? Nikmat mana lagi yang kau dustakan?

Kembali ke cerita, saya dan kawan saya itu langsung meluncur ke sebuah hotel yang jaraknya sekitar 10 menit dari gedung ARTHA GRAHA, tempat kami besok akan mengurus visa. Dengan uang Rp.500.000, kami berdua bisa tidur nyaman di kamar superior dalam hotel clay. Paginya, kami menghubungi keluarga masing-masing untuk menjemput pada sore harinya, karena perkiraan kami selesai mengurus visa pada jam 16.00.saya sudah memesan tiket pesawat jauh hari untuk penerbangan 29 mei sore. Keluarga dirumah sangat antusias sekali menyambut kedatangan saya, begitupun deng keluarga kawan saya

Permasalahan mulai muncul, pukul 10:00.
Mereka (*orang-orang yang membantu kami mengurus visa meminta uang 70 ribu untuk biaya transportasi ke ciracas, perihal pembuatan KTKLN, mungkin mereka yang disebut calo atau apalah saya sendiri kurang paham), masalahnya kami akan dibawa mengurus visa pada sore hari, itu yang membuat saya gugup. Bagaimana dengan tiket saya, keluarga yang terlanjur menchartermobil, mwaktu kedatangan saya yang pasti akan sedikit lambat. Saya ngotot tidak ingin ikut rombongan mereka, dan ingin pulang saja. Tapi salah satu dari mereka berkata dengan nada ancaman halus.
KALAU TIDAK MAU IKUT YA TERSERAH, JANGAN SALAHKAN SAYA NANTI KALO KAMU DICEKAL DIBANDARA.😈 (kalima5 ini yang buak saya dongkol banget)😠😠😠
ada lagi dari sesama peserta yang akan ikut rombongan,
IYA, KEMARIN ADA YANG DIGUNTING VISANYA.
jlebb, saya menyerah. Saya ikut rombongan mereka. 😖
Sampai di ciracas membayar uang medikal 125 ribu, asuransi 410 ribu, foto copy 5 ribu. Dan KTKLN jam 6 sore bisa saya ambil.
Say pulang dengan travel menuju lampung.
Setelah masa cuti habis, saya harus kembali ke Taiwan lagi, dan tahukah kalian apa yang terjadi di bandara SOETA?? saya tidak ditanyai apa-apa terkait KTLN. Dari situ saya sadar, betapa kere(n) nya kartu itu. 😱😱

Beberapa bulan berlalu, dan saya masih belum tau pasti fungsi kartu kere(n) itu, setiap akan mengeluarkan ARC, ataupun insurance cardpun, kartu kere(n) itu selalu nongol beserta senyum manis saya yang menempel men(di)tempel(kan).😤
Ternyata bukan hanya saya yang bingung fungsi kartu itu.saya pernah membaca dalam sebuah blog, ada yang sangat kreatif den membuat kartu kere(n) itu menjadi gantungan kunci. Hampir saya tiru, namun saya urungkan niat itu. 😩
Sayang sekali kartu kere(n) yang prosesnya berbelit dan yang jadi propokator keterlambatan saya sampai rumah itu harus bernasib seperti donat. 😌
Dan, akhirnya ada fungsi lain dari kartu kere(n) itu. Taraaa, jadilah penggaris keren, benar benar keren. Ukurannya yang mungil bisa dibawa kemana-mana. Tidak perlu memakan tempat. Cukup masukan saku saja. Yes, pas waktu saya sedang membuat list budget bulanan serat kolom keterangan untuk menabung, saya lupa kalau saya tidak memiliki penggaris. Dan, ini untuk pertama kalinya si kartu kere(n) unjuk gigi. Sisinya yang tegak lurus itu memiliki kemampuan untuk mengarahkan pena membuat garis. Amazing, ini pertama kalinya saya berterimakasih pada si kartu kere(n) yang telah menunjukan ke-keren-nann-nya.😎😎😎😎

Itu ceritaku, punyamu mana??😚😚😚

Kaohsiung, 261015.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar