Sabtu, 29 Oktober 2016

MENGEMBANGKAN KEGAGALAN


   
 Gagal, satu kata yang menjadi momok terbesar dalam kehidupan. Gagal, bukanlah sebuah akhir, jika kita mau mengembangkannya. Tidak semua  ang jatuh itu gagal, tapi ketika gagal, sudah pasti kita sedang terjatuh.

Gagal itu wajar, tapi berlarut dalam kegagalan itu yang sepertinya tidak masuk akal. Bagaimana tidak, jika kita sudah mencekoki diri kita dengan kata “ah saya sudah tidak mampu lagi”  meskipun kita mencoba peruntungan berkali-kali pun tidak akan membuahkan  hasil.
Nah, untuk mengantisipasi keterpurukan itu, kita harus berani  mengembangkan kegagalan. Memutar kejatuhan kita menjadi lantai dasar anak tangga baru. Bagaimana caranya?

Yang pertama, bangkit.
 Bukan bangkit dari kubur loh ya, bangkit disini adalah bangun. Bangun dari kejatuhan kita. Yakinkan diri bahwa ini hanyah salah satu anak tangga, dari ribuan anak tangga yang sudah Tuhan siapkan untuk kita. Jadi, masih ada banyak anak tangga yang bisa kita naiki, bangkit dan pijaki anak tangga lain.

Yang kedua, jurnal. 
Catatlah langkah-langkah yang kita  lakukan hari ini kedalam jurnal harian. Gunanya, Jika suatu saat kita tidak berada di posisi kurang beruntung  dan  gagal, maka bukalah kembali lembaran yang pernah kita hiasi dengan tulisan tangan itu. Kembangkan langkah yang monoton menjadi lebih menggairahkan. Dan do it in better way.

Yang ketiga, Setting ulang mindset kita,
 apakah tujuan yang ingin kita sukseskan ini benar-benar  yang kita inginkan, atau hanyalah sebuah ajang bersaing dengan orang yang memiliki tujuan sama? Periksa baik-baik dan teliti, karena jika anda mengambil tujuan yang salah, itu akan mempersulit jalannya alur sukses itu sendiri.

Yang terakhir, motivasi. 
Ini bagian yang paling penting.  Ketika kita gagal, maka dukungan dari orang-orang terdekat adalah jamu paling mujarab. Sugesti dari mereka adalah kekuatan yang paling ampuh untuk mendorong mobilitas juang kita.

Bagaimana jika kita tidak berhasil mengembangkan kegagalan, dan terus terpuruk didalamnya?
Periksa kembali hati kita, setebal apakah iman kita, karena Allah tidak akan memberikan ujian diluar batas kemampuan mahluknya, namun beliau juga tidak akan merubah keadaan suatu kaum, sebelum ia merubahnya sendiri.

 Selamat berjuang, untuk kita generasi anti gagal.


Kaohsiung city, 291016.